Jumat, 03 Februari 2012

SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA RADIO GEMA HOSANA


Keberadaan Radio GEMA HOSANA tidak terlepas dari Pelayanan Jemaat GPdI Siryon Serui Kota. Berdirinya Radio ini berawal dari kerinduan Pemuda dan Remaja Jemaat GPdI Siryon Serui Kota yang ingin melayani kepada Masyarakat Kristiani di Kota Serui. Radio ini secara khusus diprakarsai oleh bapak Philipus Yonathan Yowei, S.Pd.K dan istri ibu Jeine Sengkey, S.Pd.K. Atas pertolongan Tuhan, bapak Pdt. Permenas Yowei dan istri ibu Pdt. Martha Puji Kasmini yang adalah Gembala Jemaat GPdI Siryon Serui Kota mengijinkan Rumah Pastori satu Kamar berukuran 7x5 meter digunakan sebagai studio penyiaran.

Awal kisah….

Sejarah Radio GEMA HOSANA.
Semangat dan kerinduan melayani dari saudara Philipus Yonathan Yowei begitu luar biasa tatkala waktu itu masih duduk dibangku SMA kelas II, Kerinduannya untuk melayani Tuhan tidak hanya terbatas di gereja saja sebagai pemain musik. Tetapi dia juga ingin mewartakan berita sukacita Injil kepada seluruh umat Tuhan di Kota Serui dan sekitarnya. Singkat cerita Saudara Philipus Yanothan Yowei pada tahun 2005 pertengahan bulan januari 2005 saudara Philipus Yanothan Yowei di ajak oleh kakak sepelayanan Rudi Yebi-Yebi dan Devis Kumajas untuk menyiar di salah satu radio rohani di kota serui nama radio tersebut “Imannuel FM” yang di pimpin oleh bapak Drs. Frengky Waromi yang berlokasi di Jalan Mangga Kampung Harapan Serui, selama kurang lebih 1 bulan berjalan sukacita yang dimiliki oleh saudara Philipus Yanothan Yowei melayani di radio tersebut sebagai penyiar sungguh luar biasa, awal pertengahan bulan februari tanpa alasan apa yang jelas radio Imannuel di tutup, setelah itu saudara philipus tidak melayani lagi di radio tersebut, 1 minggu berjalan sampai awal bulan maret atas visi Tuhan yang di berikan pada saudara philipus yonathan yowei bahwa iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus (Rom. 10:17) maka dalam hati saudara Philipus Yanothan Yowei timbul perasaan yang menggebu-gebu untuk mendirikan radio rohani, dengan pengalaman yang terbatas dan pengetahuan yang pas-pas-an saudara philipus berangkat ke kota manokwari dengan maksud jalan-jalan mengunjungi keluarga setibanya disana keesokan harinya apakah itu adalah rencana Tuhan atau apa? saudara philipus berjalan-jalan ke tempat servis lalu melihat sebuah alat papan psb bertuliskan transmiter fm radio tanpa basa basi dan bertanya lebih jelas langsung saja saudara philipus membelinya, singkat cerita kembali dari manokwari ke serui dan mencoba sendiri merakit alat tersebut dan dinyalakan maka keluarlah singnal radio di FM 93,8 MHz, senangnya hati saudara philipus namun singal tersebut tidak bisa didengar lebih dari + 50 meter mulailah kecewa hati dari Philipus Yanothan Yowei dan putus asa, namun Allah itu dasyat tidak terpikirkan sama sekali dengan maksud saudara philipus mau menservis power sound system di tukang servis eh malah ketemu dengan salah seorang tukang servis yang sedang mencoba pemancar radio fm yang dia rakit, nah itulah awal pemancar radio gema hosana siap tanpa pikir panjang saudara Philipus Yanothan Yowei membeli pemancar tersebut, Kerinduan untuk memberitakan Injil ini terwujud dengan mendirikan sebuah radio komunitas Kristen. Radio ini berdiri dibawah payung Gereja GPdI Siryon Serui Kota dan menjadi bagian dari pelayanan yang dikerjakan oleh Gereja GPdI Siryon Serui Kota dan diberi nama Radio GEMA HOSANA.
Pada  tahun 2005 sekitar bulan mei di area tanah milik gereja siryon, mulailah ditancapkan pipa besi untuk antena pemancar rancangan tiang antenna itu dirancang oleh kakak tertua saudara Philipus Yanothan Yowei yaitu Pdm. Jhon Yowei yang selalu menyayanggi adiknya Philipus Yanothan Yowei sehingga membantu mendukung  didirikan radio tersebut dan sebuah studio sederhana (tanpa peredam dan hanya sebuah ruangan kecil dari triplek), dimana Radio GEMA HOSANA pertama kali mengudara. Dengan peralatan yang sangat-sangat sederhana (pemancar dan antena buatan sendiri, bukan pabrik) Radio GEMA HOSANA mulai mengudara di gelombang 98.9 FM. Satu Tahun sudah Radio GEMA HOSANA berjalan sampai Tahun 2006 saudara Philipus Yanothan Yowei dipertemukan tulang rusuknya oleh Tuhan yaitu Jeine Sengkey menjadi Istri saudara Philipus maka disitulah awal Eksisnya pelayanan Radio GEMA HOSANA di gelombang baru 103.8 FM, dan para pendukung setia Radio GEMA HOSANA yaitu Ibu Surbakti (Kepala Sekolah SMK YPK Serui), Bpk Herman Woriori, SE (Ketua II DPRD Kepulauan Yapen), Bpk. Ruben Sombulayu, ST (Telkomsel Serui), Bpk Raimon Nanlohi, S.Pd, Siska Nirahua, Rudi Yebi-Yebi, Devis Kumajas, Hamba Paul, Ibu Pdm. Mei Dawir, Shopia Wambrau, Kak Tomy Kejaksaan dan Kak Tomy Mandiri masih tetap menudukung siaran ini sampai sekarang ini dan pada Tahun 2010 Radio GEMA HOSANA tetapkan gelombang yang pasti untuk di gunakan atas persetujuan Spectrum Radio di gelombang 104.00 FM

Perkembembangan Radio
Sampai saat ini kami bersyukur, jika Radio GEMA HOSANA masih bisa mengudara. Kami yakin ini adalah kesempatan yang Tuhan berikan untuk kami gunakan memberitakan Injil seefektif mungkin. Mengenai perijinan, kami pernah mengajukan permohonan ijin kepada KPI Papua pada akhir tahun 2009. Namun perinjinan itu belum mendapat respon dan SK Siaran belum kami dapatkan. Kami hanya mendapatkan informasi bahwa Radio GEMA HOSANA telah menyerahkan proposal perijinan dan proposal tersebut ada di KPI Papua. Hal ini tidak berarti Radio GEMA HOSANA berhenti siaran. Radio GEMA HOSANA tetap siaran sampai sekarang meskipun secara resmi belum memiliki ijin. Perlu diketahui bahwa Radio GEMA HOSANA adalah radio rohani dan nonfrofit. Pemerintah kabupaten Kepulauan Yapen sendiri dalam hal ini Menkopinfo belum membuat aturan yang jelas mengenai siaran radio komunitas yang menjamur di daerah Serui dan sekitarnya. Di daerah Serui, Radio GEMA HOSANA adalah salah satu radio yang satu-satunya murni menyiarkan siaran Kristen di daerah Serui. 

Sejarah Perjalanan Radio GEMA HOSANA.
Radio GEMA HOSANA bisa bertahan sampai saat ini hanya karena anugerah Tuhan. Jatuh bangun sudah pernah kami alami dalam mewartakan Injil melalui Radio GEMA HOSANA. Ada beberapa fase sejarah yang pernah dialami Radio GEMA HOSANA dari awal sampai dengan saat ini.

Fase I.
Fase ini adalah masa permulaan Radio GEMA HOSANA mulai mengudara sekitar pertengahan tahun 2005. Walaupun dengan alat yang sangat sederhana kami dapat menjangkau hampir seluruh kota Serui dan wilayah Angkaisera dan Kosiwo. Hal ini disebabkan karena frekwensi masih bersih. Stasiun radio komunitas waktu itu masih bisa dihitung dengan jari.
Kami siaran disebuah ruangan bekas kamar yang disekat dengan triplek dan diberi karpet supaya suara luar tidak masuk ruang siaran. Pada wakktu itu kami memancar dengan kekuatan 50 watt dengan antena buatan sendiri yang kami pasang di atas 3 pipa. Tenaga penyiar waktu itu juga bukan orang-orang yang mahir atau berpengalaman dalam penyiaran, melainkan orang yang sama sekali baru dalam hal siaran, jadi seiring waktu mereka belajar siaran pada saat mereka siaran.

Fase II
Dalam fase ini Radio GEMA HOSANA mengalami peningkatan mutu siaran dan prasarana. Pihak gereja menyediakan satu tempat yang dibangun khusus untuk studio. Namun demikian perangkat pemancar yang kami gunakan masih buatan sendiri (bukan pabrik). Untuk meningkatkan mutu pelayanan penyiar, kami juga mengundang pembicara yang khusus memberikan ilmu dan cara-cara mengenai siaran radio. Pembekalan ini dilakukan selama 2 minggu.
Pelayanan Radio GEMA HOSANA mulai menunjukkan respon positif dari Umat Kristiani yang ada di Kota Serui dan sekitarnya dengan interaksi yang dilakukan melalui siaran radio.

Fase III
Dalam pelayanan tentu banyak mengalami pergumulan dan tantangan. Dalam fase III inilah kami bergumul dengan masalah penyiaran, teknisi, peralatan, dan semangat penyiar. Ketika Radio GEMA HOSANA mulai meningkkatkan mutu siaran dan jangkauan siaran, siaran kami terganggu karena pemancar sering rusak dan untuk memperbaikinya susah mendapatkan tehnisi dan alatnya.
Kurang lebih 4 tahun berjalan, tahun ke 4 ini adalah masa yang sulit bagi kami. Seringnya gangguan pada pemancar membuat para penyiar sedikit berkurang dalam melayani. Hal ini juga berdampak pada respon pendengar yang juga mulai berkurang. Faktor manajemen yang kurang baik, faktor kualitas/daya pancar yang berkurang, faktor munculnya radio komunitas yang menjamur menjadi alasan Radio GEMA HOSANA mengalami penurunan respon pendengar.

Fase IV - sampai sekarang
Pada saat masa-masa yang penuh dengan tantangan, Radio GEMA HOSANA seolah berjalan di tempat. Tanpa ada sponsor yang mendukung penyiaran ini Sampai pada akhirnya pada tahun 2010 sekitar bulan Juni peristiwa besar terjadi. Studio GEMA HOSANA Hancur gara-gara Gempa Bumi. Puji Tuhan tidak ada penyiar yang cidera. Namun sayang semua peralatan rusak karena jatuh. Mulai dari pemancar, kabel, komputer, mixer semua hancur.
Beberapa minggu Radio GEMA HOSANA tidak mengudara. Sampai pada akhirnya Tuhan menggerakkan anaknya yaitu ibu Pdt. Martha Puji Kasmini ** untuk menyumbangkan sebagian berkat dengan membelikan perangkat yang baru. Puji Tuhan setelah peritiwa itu, kami memiliki alat siaran yang lebih baik (pemancar buatan pabrik, walaupun lokal). Dengan pergantian beberapa crew saat ini Radio GEMA HOSANA mulai berbenah diri. Pada awal tahun 2011, Radio GEMA HOSANA juga berpindah frekwensi dari 104 FM menjadi 104,7 FM. Hal ini terjadi karena frekwensi 104 FM tidak sesuai dengan Balmon.

Sola gratia…!! Itulah yang dapat kami katakan, semua karena anugerah. Sampai dengan saat ini Radio GEMA HOSANA masih bisa mengudara. Kami sangat rindu melalui Radio GEMA HOSANA Injil dapat diberitakan. Solideo Gloria.

Yang menjadi pergumulan kami selama ini bila ada anak Tuhan yang bersedia menjadi Donatur Kami, kami sangat berterima kasih karena sekarang ini radio Gema Hosana mengudara dengan dana yang sangat terbatas, untuk mewartakan kabar baik Tuhan Yesus sampai kepelosok daerah papua kami butuh mengurus Ijin dan Pembelian Pemancar yang dapat menjangkau… 
»»   Baca Selengkapnya...

Kamis, 02 Februari 2012

APA ITU RADIO?

Apa Itu Radio ?

Radio adalah media auditif, yang hanya bisa dinikmati dengan alat pendengaran. Radio menjadi media penyampai gagasan, ide dan pesan melalui gelombang elektromagnetik, berupa sinyal-sinyal audio. Versi Undang-undang Penyiaran no 32/2002: kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana Pemancaran dan/atau sarana transmisi di darat, di laut atau di antariksa  dengan menggunakan spektrum frekuensi radio melalui udara, kabel, dan/atau media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran, yang dilakukan secara teratur dan berkesinambungan.

Keunggulan Radio :
-      Theater of Mind (Kemampuan untuk mengembangkan imajinasi pendengar)
-      Personal (Mampu menjadi sahabat bagi pendengar)
-      Mobile/portable (Flexibel, mudah dibawa/dipindahkan)
-      Lokal (factor kedekatan), linear.

Karakteristik Radio :
-      At Once (cepat/segera/seketika)
-      Heard once (didengar sepintas)
-      Sound Only

JENIS –JENIS RADIO

A. Berdasarkan Frekuensi :

1.    Frekuensi Modulasi (FM) bergerak pada frekuensi 87 MHz sampai 108 MHz.
2.    Amplitudo Modulasi (AM) atau Medium Wave (MW) berada pada jalur 540 sampai 1600 KHz.
3.    Short Wave (SW)  mempunyai ruang frekuensi yang sangat lebar yaitu dari 1600 KHz sampai 30.000 KHz.

B. Berdasarkan Penyelenggara :

1.    Radio milik Negara ( RRI, RSPD, dll )
2.    Radio SwastaNiaga (LPS )
3.    Radio Komunitas (kampus/LSM)
4.    Radio Asing

C. Berdasarkan Program :

1.    Radio Hiburan/Musik
2.    Radio Informasi/News
3.    Radio Campuran (M OR / Midle Of The Road )
4.    Radio Religius (Dakwah)
  
Unsur-unsur Inti Siaran Radio
1.    Song
2.    Sound
3.    Comercial
4.    Word
“Empat unsur inilah yang harus diolah menjadi sajian yang menarik”

Tugas Produksi

Mempersiapkan / mengerjakan audio property’s siaran :
1.    Station Id’S
2.    Backsound
3.    Iklan
4.    Radio Exposure / Promo
5.    Opening/Closing /Tune/Cue/Bumper
6.    Public Service Anouncement (PSA) / Iklan Layanan Masyarakart

Tim Produksi Siaran Radio

A.  Hiburan/Musik:
1.    Produser
2.    Penulis Naskah/Riset
3.    Direktur Musik (Music Director)

B.  Berita:
1.    Produser
2.    Reporter
3.    Penulis Naskah/Riset
4.    Operator Produksi

Kemasan Pendukung :
1.    Produser/Kreator
2.    Penulis Naskah
3.    Operator Produksi

Tugas Tim Produksi :

1.    Produser :
-      Bertanggung jawab atas produk yang dihasilkan.
-      Menyediakan produk tepat pada waktunya.
-      Mengkoordinir tim produksi.
-      Mengatur alur kerja tim produksi.
-      Menyediakan semua keperluan tim produksi.
-      Menjadi jembatan tim dengan pihak lain.

2.    Penulis Naskah :
-      Menyediakan naskah sebagai bahan produksi/bahan siaran.
-      Menyediakan bahan tepat pada waktunya.
-      Memastikan keakuratan data dan pengayaan data melalui riset.

3.    Reporter:
-      Mencari bahan di lapangan/luar kantor.
-      Menyampaikan laporan dari lapangan

4.    Direktur Musik :
-      Menyediakan musik yang dibutuhkan.
-      Memberikan masukan musik yang tepat.
-      Melaksanakan tugas tersebut sesuai waktunya.

5.    Operator Produksi :
-      Memproduksi sesuai perintah produser.
-      Memiksing bahan mentah menjadi sebuah bahan layak siar.
-      Mengerjakan dalam tempo sesuai keperluan tim

Peralatan Produksi :
-      Tape Recorder
-      Headphone/earphone
-      Komputer editing dengan software suara (cool edit, Adobe Audition) dan speaker.
-      Studio rekaman (studio berisi mixer, mike, speaker )

Software Audio

Cool Edit Pro atau Adobe Audio Pro Adalah software yang biasa digunakan untuk membuat program audio, baik vokal maupun music Cool Edit menjadi software standar yang digunakan di hampir semua radio di Indonesia, meski ada sejumlah software lainnya

Copy Writing Radio

Copywriting tidak sama dengan Copyright. Copyrwriting adalah seni dan ilmu menuliskan kata-kata untuk mempromosikan produk, bisnis, orang, atau ide, dengan teliti memilih, mengedit, menjalin dan mengkonstruksi kata-kata tersebut sehingga dapat mengajak/menggugah pembacanya untuk melakukan aksi tertentu yang diharapkan.
Sedangkan Copyright adalah hubungannya dengan hak cipta. Semua tulisan atau karya yang ada copyrightnya, tidak boleh di perbanyak atau dibagikan pada siapapun tanpa seijin pemiliknya

Apa saja yang perlu copy writing ?
1.    Naskah Station ID
2.    Naskah Iklan
3.    Naskah Ad-lib
4.    Naskah Radio Eksposur/Promo
5.    Naskah Cue Opening/Closing

Metode Copy Writing :
1.    Konsep Dasar: ditetapkan dalam format tertulis.
2.    Pendekatan Kreatif: yang membawa daya tarik untuk didengar dan dipercaya
3.    Konsep Bahasa Siaran: bahasa verbal – announcement & conversation pemanfaatan kosa kata     phonetics – sintaksis – kaedah tata-bahasa – struktur

Struktur Copy Writing :
1.    Opening: introduction – attention getter
2.    Information: featuring problems & interest
3.    Message: to solve the problems – solution (ask for action)
4.    Identification: the sender

Formula Spot Writing :
1.    Attention Getter
2.    Need Step: menunjukkan kebutuhan & problem
3.    Satisfaction: memberi informasi tentang kepuasan (terpenuhi kebutuhannya)
4.    Visualisasi: perlihatkan hasilnya (akibatnya), dan …………….
5.    Action Step: meminta untuk “action” atau membuktikannya

Persiapan Copy Writing :
1.    Copy Writing: kerja kreatif
2.    Kerja menulis bahasa verbal
3.    Memahami “what to say” (product knowled-ge) dan menulis “how to say”
4.    Memahami psikografi dari prospect audience
5.    Memenuhi harapan AIDA (Attention – Interest – Desire – Action)
6.    Memiliki perbendaharaan kata & kosa-kata

Konsep Kreatif :
1.    Idiom: penggambaran pesan dalam bentuk penampilan adegan
2.    Gaya: penyampaian dengan memakai referensi tertentu
3.    Bunyi: musik & SFX yang melatar belakangi pesan
4.    Imaji: menarik – bisa dipercaya dan menggetarkan hati
5.    Wacana: kata-kata yang berisi pesan verbal
6.    Momentum: memanfaatkan events tertentu
7.    Talent: mampu mengembangkan kreatif pesan
8.    Skill: pada kerja produksi rekaman
9.    USP (Unique Selling Point): memiliki nilai jual – berbeda dengan yang lain)
10. Waktu Siar: disiarkan pada waktu yang “paling” tepat

Langkah-langkah Membuat Station Id’s :
1.  Pelajari segment radionya. Siapa pendengarnya? Bagaimana kebiasaan mereka? Apa kesukaan  utama   mereka? Dll. Ini penting untuk mendapatkan roh atau jiwa dari sebuah radio.
2.   Fahami format siarannya. Apakah hanya musik? Atau digabung dengan news? Musiknya musik apa? Dll. Ini penting untuk mengetahui karakter dari sebuah radio.
3.   Ketahui dengan pasti dan tepat, apa identitas radionya? Apakah radio ini mempunyai tagline? Moto? Atau sejenisnya?  Jangan sampai salah menampilkan sesuatu yang bertentangan dengan tagline atau moto radio tersebut.
4.    Rancang kalimat yang singkat, jelas dan tepat sasaran sesuai dengan point 1,2 dan 3.
5.    Pilih musik instrumentalia (atau bikin sendiri lebih baik) yang sesuai dengan point 1 dan 2, serta sesuai dengan waktu ditayangkannya. Apakah ditayangkan pagi, siang, sore dan malam? Atau cocok untuk semua waktu tersebut.
6.    Berkreasilah…

Langkah-langkah Membuat Cue/Tune  Opening dan Closing Program: 
1.   Pelajari dengan seksama jenis programnya. Apa isi programnya? Siapa pendengarnya? Apa karakter    programnya? Kalau perlu, pelajari juga karakter penyiarnya.
2.    Pastikan jadwal siarannya. Apakah pagi, siang, sore atau malam?
3.    Rancanglah kalimat yang sesuai dengan point 1 dan 2.
4.  Ingat, kalimat hanya singkat tapi jelas, dan memberikan informasi yang tepat yang dibutuhkan pendengar.
5.    Pilihlah musik yang sesuai dengan point 1 dan 2, serta sesuaikan karakter musiknya untuk opening, bridging atau closing.
6.    Berkreasi

Langkah-langkah Membuat Iklan Komersial atau PSA:
1.  Pelajari dengan seksama apa yang akan diiklankan. Apakah sebuah produk, jasa atau pengumuman?
2.  Pelajari dengan seksama apa tujuan iklan tersebut. Apakah perkenalan, pencitraan, memelihara produk atau menjual?
3.    Lakukan brainstorming ide (lebih baik dilakukan oleh lebih dari satu orang).
4.    Pilihlah ide yang paling kreatif dan sesuai dengan point 1 dan 2.
5.    Buatlah naskah yang terbaik berdasarkan point 3 dan 4.
6.    Lengkapi dengan sound effect  dan musik yang pas.
7.    Pilih narator dan voice over yang tepat.
8.    Berkreasilah…

Langkah-langkah Membuat Radio Eksposure/Promo:
1.   Pelajari dengan seksama jenis programnya. Apa isi programnya? Siapa pendengarnya? Apa karakter programnya? Kalau perlu, pelajari juga karakter penyiarnya.
2.    Pastikan jadwal siarannya. Apakah pagi, siang, sore atau malam?
3.    Ketahui dengan pasti, apa tujuan program tersebut dipromokan. Sekedar memberi tahu, mengajak mendengarkan, atau meminta pendengar ikut berinteraksi?
4.    Lakukan brainstorming ide (lebih baik dilakukan lebih dari satu orang).
5.    Pilihlah ide yang paling kreatif dan sesuai dengan point 1 dan 2.
6.    Buatlah naskah yang terbaik berdasarkan point 3 dan 4.
7.    Lengkapi dengan sound effect  dan musik serta cuplikan programnya.
8.    Pilih narrator dan voicer over yang tepat.
9.    Berkreasilah…
»»   Baca Selengkapnya...